Senin, 22 Agustus 2016

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PRODUKTIF BERBASIS INDUSTRI DI SMK

1. Teori
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang
saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis
mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan
menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena
alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran
“pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana
dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling
berhubungan (http://id.wikipedia.org/wiki/Teori, diakses tanggal 14 Maret
2015.
Shcunk, Dale H, Paul R.Pintrich & Judith L. Meece (2012, 8) memberikan
definisi teori sebagai seperangkat prinsip yang dapat diterima secara ilmiah,
yang dikembangkan untuk menjelaskan sebuah fenomena.
Teori menurut Kerlinger (1993: 9) dalam Waluyo (2008) menyatakan “A
theory is a set of interrelated constructs (concepts), definitions, and propositions that
present a systematic view of phenomena by specifying relations among variables, with
the purpose of explaning and predicting the phenomena.” Sebuah teori adalah
seperangkat konstruksi yang saling terkait (konsep), definisi, dan proposisi yang
menyajikan pandangan sistematis fenomena dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan tujuan explaning dan memprediksi fenomena. (Waluyo, Djoko A.
2008. “Hubungan Teori dan Fakta”. Tersedia pada http://filsafatilmu.
blogspot.com/2008/01/ hubungan-teori-fakta.html, diakses pada 14 Maret
2015).
Kesimpulan
Berdasarkan pada beberapa pengertian teori tersebut, dapat disimpulkan
bahwa teori merupakan serangkaian bagian-bagian atau variabel yang berkaitan
untuk menjelaskan maupun memprediksikan sebuah fenomena, karena teori
dapat menjelaskan fenomena dengan cara menspesifikasi variable satu
berhubungan dengan variable yang lain.
Contoh penerapan Teori
Rahmat (2011: 21) memberikan contoh penerapan teori pada teori ilmiah.
Menurutnya, teori ilmiah adalah seperangkat konsep (konstruk), definisi atau
poposisi yang menggambarkan sebuah pandangan yang sistematis atas
fenomena dengan cara memberi spesifikasi hubungan antar variabel yang
tujuan akhirnya memprediksi sebuah fenomena tersebut.
2. Model
Model adalah suatu pegangan praktis dalam pengelolaan pengajaran di
dalam kelas. Model tersebut mencakup semua komponen pokok yang harus
dipertimbangkan dan diatur oleh tenaga pengajar.
Dalam BKKI, model adalah (1) pola (contoh, acuan, ragam, dsb) dr sesuatu
yg akan dibuat atau dihasilkan; 2 orang yg dipakai sbg contoh untuk dilukis
(difoto); 3 orang yg (pekerjaannya) memperagakan contoh pakaian yg akan
dipasarkank; (4) barang tiruan yg kecil dng bentuk (rupa) persis spt yg ditiru
(http://kbbi.web.id/model, diakses tanggal 14 Maret 2015).
Kesimpulan
Berdarsarkan definisi tersebut, model merupakan acuan atau rambu-rambu
dalam melaksanakan suatu aktivitas dalam rangka mencapai tujuan.
Contoh
Contoh model adalah Model didaktis yang dikembangkan oleh Glaser (Winkel,
WS, 2004: 50) seperti berikut :
(1) (2) (3) (4)
Feedback (5)
Instructiona
l Objectives
Entering
behavior
Instructional
Prosedure
Perfomance
Assesment
3. Paradigma
George Ritzer memberikan penjelasan paradigma sebagai pandangan
yang mendasar dari ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang
semestinya dipelajari oleh suatu cabang disiplin ilmu pengetahuan. Jadi sesuatu
ilmu yang menjadi pokok persoalan, suatu cabang ilmu menurut versi ilmuwan
tertentu. Paradigma membantu merumuskan tentang apa yang harus dipelajari,
persoalan-persoalan apa yang mesti dijawab, bagaimana seharusnya
menjawabnya, serta aturan-aturan apa yang harus diikuti dalam
menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan dalam rangka menjawab
persoalan-persoalan tersebut.
Istilah paradigma (paradigm) sebagai konsep, pertama-tama dikenalkan
oleh Thomas Kuhn dalam bukunya The Structure of Scientific Revolution.
Paradigma merupakan terminologi kunci dalam model perkembangan ilmu
pengetahuan yang diperkenalkan Thomas Kuhn. Selanjutnya, istilah tersebut
dipopulerkan oleh Robert Friedrichs. Dia adalah orang pertama yang
merumuskan pengertian paradigma secara lebih jelas. Dia merumuskan
paradigma sebagai suatu pandangan mendasar dan suatu disiplin ilmu tentang
apa yang menjadi pokok persoalan (subject matter) yang semestinya dipelajari (a
fundamental image a dicipline has of its subject matter)
Denzin & Lincoln (1994:105) mendefinisikan paradigma sebagai: “Basic
belief system or worldview that guides the investigator, not only in choices of method but
in ontologically and epistomologically fundamental ways.” Pengertian tersebut
mengandung makna bahwa paradigma adalah sistem keyakinan dasar atau cara
memandang dunia yang membimbing peneliti tidak hanya dalam memilih
metoda tetapi juga cara-cara fundamental yang bersifat ontologis dan
epistomologis. Secara singkat, Denzin & Lincoln (1994:107) mendefinisikan
“Paradigm as Basic Belief Systems Based on Ontological, Epistomological, and
Methodological Assumptions.” Paradigma merupakan sistem keyakinan dasar
berdasarkan asumsi ontologis, epistomologis, dan metodologi
(http://www.pengertianahli.com/2014/03/ pengertian-paradigma-apa-ituparadigma,
diakses 14 Maret 2015).
Kesimpulan :
Paradigma merupakan keyakinan dasar yang digunakan untuk menentukan caracara
secara fundamental guna mengembangkan suatu ilmu pengetahuan.
Contoh penggunaan paradigma
Paradikma baru dalam pembelajaran bahwa peserta didik belajar
membangun interpretasi diri terhadap dunia nyara melalui pengalamanpengalaman
baru dan interaksi sosial (Yamin, 2011: 1).
4. Postulat
Kata postulat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah postulat
asumsi yg menjadi pangkal dalil yg dianggap benar tanpa perlu
membuktikannya; anggapan dasar; aksioma (http://kbbi.web.id/postulat,
diakses tanggal 14 Maret 2015).
Dalam bahasa Inggris kata postulat adalah postulate. Dari Latin
postulatum, dari postulare yang artinya meminta atau menuntut. Istilah ini
biasanya digunakan untuk menunjukkan proposisi-proposisi yang merupakan
titik tolak pencarian yang bukan definisi, atau praandaian sementara, tidak juga
sedemikian pasti sehingga mereka dapat diangkat sebagai aksioma. Proposisiproposisi
itu ditentukan sebagai benar, dan digunakan tanpa pembuktian. Jadi,
postulat salah satu dari kelompok istilah-istilah yang saling berkaitan, termasuk
“definisi”, “asumsi”, “hipotesis”, dan “aksioma”. Penjelasan postulat dapat
dirinci lebih lanjut seperti berikut:
1. Pernyataan yang dibutuhkan sebagai suatu asumsi dan/atau yang ditegaskan,
tanpa bukti dan/atau sebagai jelas-sendiri, biasanya dalam konteks sistem
logika atau matematika formal.
2. Pernyataan yang diterima sebagai benar tanpa sendiri memiliki bukti logis
bagi kebenarannya dan yang digunakan untuk menurunkan pernyataanpernyataan
lain yang membentuk sistem analisis logis atau logiko empiris
yang koheren.
3. Asumsi, perkiraan, atau hipotesis yang diakui atau ditetapkan sedemikian
rupa sehingga suatu studi bisa dilaksanakan secara sistematis.
4. Prinsip atau pernyataan dalam sebuah teori ilmiah. Pernyataan ini diambil
sebagai pernyataan awal, tak dapat dibuktikan dalam kerangka teori
bersangkutan. (http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-arti-postulat/,
diakses tanggal 15 Maret 2015).
Postulat adalah pernyataan yang dibuat untuk mendukung sebuah teori
tanpa dapat dibuktikan kebenarannya. Contohnya adalah postulat Einstein
dalam relativitas khusus tentang kecepatan cahaya. Seperti telah dijelaskan
bahwa postulat atau patokan pikir itu adalah “suatu keterangan yang benar”,
yang kebenarannya itu dapat diterima tanpa harus diuji atau dibuktikan lebih
lanjut, digunakan untuk menurunkan keterangan lain sebagai landasan awal
untuk menarik suatu kesimpulan. (http://zuhairistain.blogspot.com
/2012/04/sepuluh-hukum-fifth-discipline-menurut.html, diakses 14 Maret
2015).
Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian diatas, selanjutnya dapat disimpulkan bahwa postulat
merupakan pernyataan yang diterima kebenarannya atas suatu sistem.
Contoh
Contoh postulat yang terkenal di matematika adalah postulat kesejajaran (sekarang
sudah menjadi teorema), yaitu:
Jika ada sebuah garis dan sebuah titik diluar garis, maka paling sedikit terdapat satu
garis yang paralel terhadap garis tersebut yang melalui titik tersebut.
Contoh gambar postulat kesejaran
5. Asumsi
Kata Asumsi dapat dijelaskan sebagai: (1) dugaan yg diterima sbg dasar; dan
(2) landasan berpikir karena dianggap benar. (http://kbbi.web.id/asumsi, diakses
14 Maret 2015).
Dalam KBBI (2005, 101), asumsi berarti anggapan; dugaan; pikiran;
mengasumsikan v menduga; memperkirakan; memperhitungkan; meramalkan.
Asumsi adalah beberapa pernyataan sebagai bagian mendasar dari alasan.
Asumsi adalah anggapan; dugaan; pikiran yang dianggap benar untuk
sementara, sebelum ada kepastian.
Kesimpulan
Asumsi adalah dugaan sementara benar untuk digunakan sebagai
landasaran berfikir / membuat kerangka fikir.
Contoh pemakaian asumsi
Contoh penerapan Asumsi : ketika kita kuliah, kita berasumsi bahwa memiliki
gelar nanti akan membuat kita lebih mudah mendapatkan kerja (tapi belum
tentu juga kan). (http://zuhairistain. blogspot.com/2012/04/sepuluh-hukumfifth-
discipline-menurut.html, diakses 14 Maret 2015).
6. Hukum
Kata hukum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti : 1 peraturan atau
adat yg secara resmi dianggap mengikat, yg dikukuhkan oleh penguasa atau
pemerintah; 2. undang-undang, peraturan, dsb untuk mengatur pergaulan hidup
masyarakat; 3 patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dsb) yg tertentu; 4
keputusan (pertimbangan) yg ditetapkan oleh hakim (dl pengadilan); vonis
(http://kbbi.web.id/hukum, diakses tanggal 14 Maret 2015).
Pengertian hukum menurut E. Utrech, ahli hukum adalah himpunan
petunjuk hidup (perintah atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu
masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar
dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah dari masyarakat itu
(http://www.academia.edu/9277092/Pengertian_dan_Makna_Hukum_Menur
ut_Para_Ahli, diakses tanggal 14 Maret 2015).
Kesimpulan
Hukum merupakan peraturan yang ditetapkan oleh penguasa negara yang sifat
pelaksanannya mengikat kepada semua warga negara.
Contoh
Hukum privat adalah peraturan hukum yang mengatur ketentuan mengenai
hubungan antara perorangan dalam masyarakat atau dengan kata lain hukum
privat mengatur hubungan antara seorang warga masyarakat dengan warga
masyarakat yang lainnya. Sedangkan Hukum publik adalah peraturan hukum
yang mengatur ketentuan mengenai kepentingan yang umum atau kepentingan
masyarakat (http://statushukum.com/contoh-hukum.html, diakses tanggal 14
Maret 2015).
7. Proposisi
Kata proposisi dapat diartikan sebagai : (1) rancangan usulan; (2) Ling
ungkapan yg dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benartidaknya
(http://kbbi.web.id/proposisi, diakses tanggal 14 Maret 2015).
Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang
memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat
dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya,
proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau
salah. Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni: (1) Subyek,
perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat, atau perkara,
(2) Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek dan (3) Kopula
adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat
(http://id.wikipedia.org/wiki/Proposisi, diakases tanggal 14 Maret 2015).
Kesimpulan
Proposisi merupakan rancangan usulan yang dapat dipercaya tetapi juga masih
dapat diuji kebenarannya.
Contoh
kalimat Semua manusia adalah fana. Kata semua dalam kalimat tersebut
dinamakan dengan pembilang. Kemudian kata manusia berkedudukan sebagai
subyek, sedang adalah merupakan kopula. Adapun predikat di sini diwakili
oleh kata fana.
8. Dalil
Dalil merupakan keterangan yg dijadikan bukti atau alasan suatu
kebenaran (terutama berdasarkan ayat Alquran); 2 patokan dalam matematika
dsb: salah satu -- segitiga sama sisi adalah bahwa ketiga sudutnya sama besar; 3
pendapat yg dikemukakan dan dipertahankan sbg suatu kebenaran: ia tidak
dapat mempertahankan -- nya yg dikemukakan pd rapat itu; 4 tanda;
penunjukan (http://kbbi.web.id/dalil, diakses tanggal 14 Maret 2015).
Dalil ialah keterangan, atau bukti, atau sesuatu yang menunjukan
kebenaran sesuatu yang lain (http://visiuniversal.blogspot.com/2014/09/
pengertian-dan-definisi-dalil-dalam.html, diakses tanggal 14 Maret 2015).
Kesimpulan
Dalil merupakan keterangan yang dapat dijadikan bukti untuk suatu kebenaran.
Contoh
Dalil bagi wujud (keberadaan) Allah dengan segala sifat-Nya, maka hal itu
cukup dengan menggunakan dalil ijmali. Yakni dengan melihat bumi dan langit
berikut segala isinya, maka hal itu merupakan dalil (bukti) bagi keberadaan
Allah SWT.
Allah SWT. berfirman :
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal". Q.S. Ali Imran: 190.
9. Prinsip
Kata prinsip berasal dari bahasa latin yang berarti dasar (pendirian,
tindakan) atau sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama (Badudu &
Zain, 2001: 1089). Kata prinsip berasal dari bahasa Inggris yaitu principle yang
berarti asa atau dasar (Echols, Jm & Shadily. H, 1990). Menurut Djalinus (1993)
kata prinsip mempunyai maksud sesuatu yang menjadi dasar dari pokok
berpikir, berpijak, bertindak dan sebagainya. Menurut Dardiri , A. (1996) kata
prinsip (prinsip dasar) yaitu pernyataan kebenaran universal yang
kebenarannya sudah terbukti dengan sendirinya, artinya kebenaran universal
yang tidak membutuhkan lagi hal-hal lain untuk membuktikan kebenarannya
(Riyanto, 2012: 61)
Prinsip adalah pegangan hidup yang diyakini mampu seseorang mampu
membantu dirinya mencapai tujuan hidup yang dia inginkan atau programkan.
Prinsip akan hancur jika ada unsur-unsur luar yang tidak sehaluan dengan
tujuannya ikut dicampur adukkan, selalunya unsur tersebut berwujud emosi.
Contohnya, seseorang memiliki prinsip menegakkan keadilan walau apapun
yang dihadapi, tapi dalam prosesnya, di 'cemari' dengan rasa iba dan kata maaf
sehingga hilanglah keadilan, terhentilah prinsip mencari keadilan
(http://zuhairistain.blogspot.com/2012/04/sepuluh-hukum-fifth-disciplinemenurut.
html, diakses tanggal 14 Maret 2015).
Kesimpulan
Dalil merupakan sesuatu yang dijadikan pedoman untuk menjalankan suatu
kegiatan dalam mencapai tujuan.
Contoh
Penerapan prinsip dalam belajar. Pengertian belajar menurut Wingkel (1987)
dalam Riyanto (2012: 61) adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang
berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat adanya interaksi
antara individu dengan individu dengan lingkungan. Sehingga prinsip belajar
dapat dapat diartikan sebagai konsep-konsep ataupun asas (kaidah dasar) yang
harus diterapkan di dalam proses belajar mengajar ini mengandung maksud
bahwa pendidik akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila Anda
dapat menerapkan cara mengajar sesuai dengan prinsip-prinsi belajar (Riyanto,
2012: 61). Contoh prinsip belajar menurut Gestalt (dalam Riyanto, 2012: 64-65)
sbb :
1. Belajar berdasarkan keseluruhan
2. Belajar adalah suatu proses perkembangan
3. Siswa sebagai organisme keseluruhan
4. Terjadi transfer kemampuan
5. Belajar adalah reorgnisasi pengalaman
6. Belajar harus dengan insight
7. Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan
siswa.
8. Hal ini terjadi bila banyak berhubungan dengan apa yang diperlukan siswa
dalam kehidupan sehari-hari.
9. Belajar berlangsung terus menerus.
10. Konsep
Kata konsep dalam bahasa Indonesia dapat berarti ; (1) rancangan atau
buram surat dsb; (2) ide atau pengertian yg diabstrakkan dr peristiwa konkret;
(3 ) gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yg ada di luar bahasa, yg
digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (http://kbbi.web.id/
konsep, diakses tanggal 14 Maret 2015).
Konsep merupakan apa yang kita pikirkan berdasarkan pengalaman
(Novak dan Brodbeck dalam Mudyahardjo, 2002: 9).
Menurut Winkel (1991) dalam Riyanto (2012: 54) konsep adalah satuan
arti yang mewakili sejumlah objek-objek yang memiliki ciri-ciri yang sama.
Konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda ataupun
gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo dkk., 1985: 46).
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 588), konsep adalah
gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang
digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Woodruf
mendefinisikan konsep sebagai adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna
dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang
berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau
benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap
objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental
dari beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan
komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik
dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu
(http://zuhairistain.blogspot.com/2012/04/ sepuluh-hukum-fifth-disciplinemenurut.
html, diakses tanggal 14 Maret 2015).
Kesimpulan
Berdasarkan pada pengertian dan pendapat diseperti diatas, dapat disimpulkan
bahwa konsep adalah rancangan yang dibuat berdasarkan pengetahuan si
pembuatnya untuk dijadikan media dalam memahami sesuatu hal.
Contoh
Contoh konsep untuk pekerjaan seperti pembuatan draff surat undangan suatu
kegiatan. Draff surat ini biasanya disiapkan oleh seorang sekretaris, sebelum
memasuki tahap print out, konsep surat bisanya diverifikasi terlebih dahulu
oleh staff / bagian yang berwewenang di kantor yang bersangkutan.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori, diakses tanggal 14 Maret 2015.
http://www.pengertianahli.com/2014/03/ pengertian-paradigma-apa-ituparadigma.
html, diakses 14 Maret 2015
http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-arti-postulat/, diakses
tanggal 15 Maret 2015
http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-arti-postulat/, diakses
tanggal 15 Maret 2015
http://kbbi.web.id/model, diakses tanggal 14 Maret 2015
http://kbbi.web.id/postulat, diakses tanggal 14 Maret 2015
http://kbbi.web.id/dalil, diakses tanggal 14 Maret 2015
http://zuhairistain.blogspot.com/2012/04/sepuluh-hukum-fifth-disciplinemenurut.
html, diakses 14 Maret 2015
http://kbbi.web.id/hukum, diakses tanggal 14 Maret 2015
http://kbbi.web.id/proposisi, diakses tanggal 14 Maret 2015
http://www.academia.edu/9277092/Pengertian_dan_Makna_Hukum_Menu
rut_Para_Ahli, diakses tanggal 14 Maret 2015
http://statushukum.com/contoh-hukum.html, diakses tanggal 14 Maret 2015
http://visiuniversal.blogspot.com/2014/09/ pengertian-dan-definisi-dalildalam.
html, diakses tanggal 14 Maret 2015
Mudyahardjo, Redja. 2002. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung; PT. Remaja
Rosdakarya
Rahmar, Aceng. 2011. Filsafat Ilmu Lanjutan. Jakarta; Prenata Media Group
Riyanto, Yatim. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta; Kencana
Prenada Media Group
Shcunk, Dale H, Paul R.Pintrich dan Judith L. Meece.2012. Motivasi dalam
pendidikan, Teori, Penelitian dan Aplikasi. New Jersey; Pearson
Education, Inc
Winkel, WS. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta; Media Abadi
Waluyo, Djoko A. 2008. “Hubungan Teori dan Fakta”. Tersedia pada
http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/01/hubungan-teorifakta.
html. (diakses pada 14 Maret 2015).
Yamin, Martinis. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta; Gaung Persada
Press

Tidak ada komentar: